Postingan

Pondok Pesantren Al Falah Ploso

Gambar
  Pondok Al Falah Ploso Pada 1 Januari 1925, KH. A. Djazuli Usman mendirikan sebuah madrasah dan pondok pesantren. Ia memanfaatkan serambi Masjid untuk kegiatan belajar mengajar para santri. Tanpa terasa santri yang belajar dengan KH. A.Djazuli membengkak menjadi 100 orang. Masyarakat sekitar pondok pesantren Al-Falah Ploso pada awalnya tergolong masyarakat abangan (jauh dari agama). Ketika awal berdiri, banyak masyarakatnya mencemooh pondok pesantren Al-Falah. Apalagi para pejabat dan bandar judi, yang setatus quonya mulai terganggu. Mereka sering menyebarkan isu-isu sesat terhadap pondok pesantren ini. Fenomena semacam itu memang menjadi tantangan berat bagi pesantren yang menjadi pusat kegiatan simakan Al-Qur’an Mantab ini. Namun para pengurusnya tidak merasa gentar. Justru tantangan itu membulatkan tekad mereka untuk mengubah masyarakat abangan, menjadi masyarakat yang islami. Hasilnya seperti sekarang ini. Pesantren terus berkembang, dan kehidupan islami tercipta dengan sendirinya

Pondok Pesantren kampek CIrebon

Gambar
  Pondok Pesantren Kampek Cirebon Pondok Pesantren ini didirikan oleh almarhum almaghfurlah KH. Harun Soleh bin KH. Abdul Jalil bin Kiai Murdan, salah seorang kiai sepuh yang mempunyai garis keturunan dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Kempek adalah nama sebuah desa yang terletak pada-6º41,698º LS dan 108º25,302º BT. Yang berada kira-kira 12 km ke arah barat dari pusat kota Cirebon. Sekitar 2 km dari perempatan Palimanan (dari arah selatan) dan 1,2 km dari pintu tol Tegalkarang (dari arah tol Cipali). Sejak tahun 2004, desa Kempek masuk dalam wilayah pemekaran Kecamatan Gempol bersama 14 desa lainnya. Di sanalah pada tahun 1908 berdiri sebuah pesantren yang oleh pendirinya, seorang ulama besar yang bernama Mbah Kyai Harun yang merupakan salah satu putra dari Mbah Kyai Abdul Jalil yang bertempat tinggal di Kedongdong dan berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah dengan nama asli Kyai Mardan, diberi nama Pondok Pesantren Kempek (sesuai dengan nama asli desanya, tanpa embel-embel nama lain).

Pondok Pesantren Al 'Amin Parenduan

Gambar
  Masjid Pondok Pesantren Al Amin Parenduan Sejarah berdiirinya, pondok pesantren AL-AMIEN PRENDUAN tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan agama Islam di Prenduan itu sendiri. Karena Kiai Chotib (kakek para pengasuh sekarang) yang memulai usaha pembangunan lembaga pendidikan Islam di Prenduan, juga merupakan Kiai mengembangkan Islam di Prenduan. Usaha Pembangunan lemba ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari usaha adik ipar beliau, Kiai Syarqowi yang hijrah ke Guluk-guluk setelah kurang lebih 14 tahun membina masyrakat Prenduan dalam rangka memenuhi amanat sahabatnya, Kiai Gemma yang wafat di Mekkah. Sebelum meninggalkan Prenduan untuk hijrah ke Guluk-guluk, Kiai Syarqowi meminta Kiai Chotib untuk menggantikannya membimbing masyarakat Prenduan, setelah sebelumnya menikahkan beliau dengan salah seorang putri asli Prenduan yang bernama Aisyah, atau yang lebih dikenal kemudian dengan Nyai Robbani. Dengan senang hati Kiai Chotib menerima amanah tersebut. Beberapa tahun kemudian,

Pondok Modern Darussalam Gontor

Gambar
  Perjalanan panjang Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada abad ke-18. Pondok Tegalsari sebagai cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di pondok ini. Saat pondok tersebut dipimpin oleh Kyai Khalifah, terdapat seorang santri yang sangat menonjol dalam berbagai bidang. Namanya Sulaiman Jamaluddin, putera Panghulu Jamaluddin dan cucu Pangeran Hadiraja, Sultan Kasepuhan Cirebon. Ia sangat dekat dengan Kyainya dan Kyai pun sayang padanya. Maka setelah santri Sultan Jamaluddin dirasa telah memperoleh ilmu yang cukup, ia dinikahkan dengan putri Kyai dan diberi kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di desa Gontor. Gontor adalah sebuah tempat yang terletak lebih kurang 3 km sebelah timur Tegalsari dan 11 km ke arah tenggara dari kota Ponorogo. Pada saat itu, Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang. Bahkan hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para pera

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri

Gambar
  A.SEJARAH Lirboyo, adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh k

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo

Gambar
  Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo adalah salah satu pesantren terbesar di Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Kyai Syamsul Arifin pada tahun 1908. Pesantren ini berjarak 34 KM (50 menit) dari arah Kabupaten Situbondo dan 55 KM (1 jam, 13 menit) dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Selain pengajaran ilmu-ilmu kitab-kitab klasik, pada tahun 1978 dibuka Sekolah Menengah Pertama, Institut Agama Islam Ibrahimy (sekarang Universitas Ibrahimy) tahun 1968 dan membuka Ma’had Aly pada tahun 1990 sebagai ikhtiar mengatasi kelangkaan ahli Fiqh. Pada tanggal 18-20 Desembee 2018, pondok pesantren ini mencatatkan sejarah untuk kali pertama menjadi tuan rumah penyelenggaraan  Muktamar Sastra  yang dibuka oleh  Menteri Agama Republik Indonesia ,  Lukman Hakim Syaifuddin . Sejarah Singkat Kiai Syamsul Arifin bersama putranya, As’ad dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, pada tahun 1328 H / 1908 M, membabat dan merambah hutan dusun Sukorejo desa Sumberejo keca

Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

Gambar
  Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan pada 1899 oleh KH Hasyim Asyari. Pesantren Tebuireng Jombang terus mengembangkan diri. Kini, banyak cabang pesantren Tebuireng yang didirikan di luar kota, bahkan di luar pulau. Unit pendidikan yang dulunya bisa dihitung dengan jari, kini juga makin bertambah. Mulai Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY). Bahkan unit-unit tersebut kini ditambah lagi dengan Madrasah Diniyah, Madrasah Mu’allimin, dan Ma’had Aly. Disamping itu juga hadir unit-unit penunjang lainnya seperti Unit Penerbitan Buku dan Majalah, Unit Koperasi, Unit Pengolahan Sampah, Poliklinik, Unit Penjamin Mutu, unit perpustakaan, dan lain sebagainya (akan dijelaskan kemudian). Semua unit tersebut (selain UNHASY), merupakan ikon dari eksistensi Pesantren Tebuireng sekarang. Dikutip dari  Tebuireng online , secara geografis letak Pesantren Tebuireng cukup strategis, kar