Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

 

Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan pada 1899 oleh KH Hasyim Asyari.

Pesantren Tebuireng Jombang terus mengembangkan diri. Kini, banyak cabang pesantren Tebuireng yang didirikan di luar kota, bahkan di luar pulau. Unit pendidikan yang dulunya bisa dihitung dengan jari, kini juga makin bertambah.

Mulai Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY). Bahkan unit-unit tersebut kini ditambah lagi dengan Madrasah Diniyah, Madrasah Mu’allimin, dan Ma’had Aly.

Disamping itu juga hadir unit-unit penunjang lainnya seperti Unit Penerbitan Buku dan Majalah, Unit Koperasi, Unit Pengolahan Sampah, Poliklinik, Unit Penjamin Mutu, unit perpustakaan, dan lain sebagainya (akan dijelaskan kemudian). Semua unit tersebut (selain UNHASY), merupakan ikon dari eksistensi Pesantren Tebuireng sekarang.

Dikutip dari Tebuireng online, secara geografis letak Pesantren Tebuireng cukup strategis, karena berada di tepi jalan raya Jombang-Malang dan Jombang-Kediri. Lalu lintas yang melewati Desa Cukir terbagi dalam tiga jalur.

Pertama jalur utara-barat daya yang merupakan lintasan dari kota Jombang menuju Kediri-Tulungagung-Trenggalek melewati Pare. Kedua adalah jalur utara-tenggara yang merupakan lintasan dari kota Jombang menuju Malang melalui kota Batu.

Gerbang pesantren Tebuireng Jombang yang berada di Jl Irian Jaya

Pada awal tahun 1900-an, penduduk Tebuireng rata-rata berprofesi sebagai petani dan pedagang. Namun sekarang keadaannya sudah berbeda. Mayoritas penduduk Tebuireng kini bekerja sebagai pedagang, pegawai pemerintah dan swasta, dan sebagian lagi berprofesi sebagai guru. Jarang sekali yang berprofesi sebagai petani.

Semaraknya suasana Tebuireng dan sekitarnya, ditopang oleh keberadaan pesantren-pesantren yang tersebar di hampir setiap sudut desa. Suasana kahidupan pesantren sangat terasa di kawasan ini. Setiap hari, orang-orang bersarung, berpeci, dan berjilbab, berlalu-lalang di sekitar jalan raya.

Bila lebaran tiba, kawasan Tebuireng dan sekitarnya menjadi sepi karena para santri/siswa pulang kampung (mudik). Ini membuktikan bahwa keberadaan santri/siswa merupakan faktor utama yang membuat semarak kehidupan di Tebuireng dan sekitarnya.

Bermula dari Sarang Maksiat
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, nama Tebuireng berasal dari kata ‘kebo ireng’ (kerbau hitam). Konon, ada seorang penduduk yang memiliki kerbau berkulit kuning (kebo bule). Suatu hari, kerbau tersebut menghilang dan setelah dicari kian kemari, kerbau itu ditemukan dalam keadaan hampir mati karena terperosok di rawa-rawa yang banyak dihuni lintah.


Santri Tebuireng Jombang sedang beraktifitas

 Sekujur tubuhnya penuh lintah, sehingga kulit kerbau yang semula berwarna kuning kini berubah menjadi hitam. Peristiwa ini menyebabkan pemilik kerbau berteriak “kebo ireng …! kebo ireng …!” Sejak saat itu, dusun tempat ditemukannya kerbau itu dikenal dengan nama Kebo Ireng.

Pada perkembangan selanjutnya, ketika penduduk dusun tersebut mulai ramai, nama Kebo Ireng berubah menjadi Tebuireng. Tidak diketahui dengan pasti kapan perubahan itu terjadi dan apakah hal itu ada kaitannya dengan munculnya pabrik gula di selatan dusun tersebut, yang banyak mendorong masyarakat untuk menanam tebu? Karena ada kemungkinan, karena tebu yang ditanam berwarna hitam maka dusun tersebut berubah nama menjadi Tebuireng.

Pamor pesantren Tebuireng tentulah tak bisa dilepaskan dari karisma legendaris pendirinya, KH Hasyim Asy’ari. Sejak muda Hasyim Asy’ari, yang lahir di Dusun Gedang, Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, 14 Februari 1871, dikenal sebagai sosok yang cerdas, ulet, dan mampu melihat jauh ke depan. Pada usia 15 tahun, putra ketiga KH Asy’ari itu sudah mengembara, belajar dari satu pesantren ke pesantren lain.

#santriputrihits #santrionline #pondokpesantren #alanu #santrindonesia #santrizamannow






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo

Pondok Al Falah Ploso Sumenep Terbaik